Search for:
Apa Perbedaannya S1 Keperawatan dengan D3 Keperawatan ?
Perbedaan S1 Keperawatan dengan D3 Keperawatan

perryfamilyrestaurant.com – Belajar dalam keperawatan menurut saya ialah pelajari hal yang kompleks. Karena di keperawatan kita bukan hanya pelajari mengenai anatomi dan fisiologi badan manusia saja, ada keperluan dasar manusia, bio, sosio, psiko, religius sampai kultural. Menurut saya keperawatan bukan hanya terpaku pada pelajaran sains saja tetapi kehidupan sosial dipelajari. Dalam kuliah keperawatan kita diberikan bagaimana berbicara secara baik saat bersama pasien. Disamping itu pelajari mengenai beberapa obat dan penyakit tetapi tidak demikian dalam seperti jurusan kedokteran atau farmasi. Pada umumnya baik D3 dan S1 keperawatan lebih kurang pelajari hal yang masih sama. Lantas apakah beda kak?, berikut kita akan ulas berkenaan perbedaan D3 dan S1 Keperawatan.

Program D3 Keperwatan (Diploma 3)

Dari sepintas dengar kata diploma, telah tergambar jika tipe pendidikannya yaitu Pendidikan Vokasi. Pendidikan D3 berjalan sepanjang tiga tahun (6 semester). Perawat D3 diberi ilmu sepanjang tempuh pendidikan berbentuk ilmu teori dan ketrampilan (Praktek). Namun pada pendidikan Vokasi umumnya lebih dikenali semakin banyak praktik dibanding teori.

Baca Juga : Lulus D3, Mending Lanjut Kuliah atau Langsung Bekerja ?

Bila dihitung persentasi perbedaan di antara teori dan praktiknya sekitaran 30% : 70%. Untuk perawat D3 masih tetap memperoleh materi teori, namun cuma pada umumnya saja. Pada perawat D3 umumnya diadakan pada lembaga atau politeknik kesehatan yang tersebar di semua indonesia tetapi tidak tutup kemungkinan ada pendidikan vokasi Keperawatan pada universitas-universitas yang berada di Indonesia.

Ketidaksamaan seterusnya pada perawat D3 yaitu seragam yang dipakai. Biasasnya seragamnya telah ditetapkan untuk sehari-harinya dari faksi kampus hingga seragam yang pakai lebih kurang sama dengan beberapa teman lainnya. Dari sisi biaya kuliah di antara perawat D3 berbeda bergantung dari lembaga masing-masing. Gelar pada Perawat D3 umumnya Amd. Kep.

Program S1 Keperawatan (Sarjana)

Perawat S1 malah kebalikannya dari perawat D3. Pendidikan sarjana lebih konsentrasi pada teoritis dibanding prakteknya. Bila dihitung persentasi di antara teori dan praktek sekitaran 70% : 30%. Pendidikan sarjana keperawatan tempuh pendidikan sepanjang empat tahun (8 semester). Namun sesudah lulus dari perawat S1 dianjurkan untuk meneruskan pendidikan Profesi (Ners) karena akan memperoleh pengalaman praktek lebih pada dalam tingkatan profesi.

Untuk alumnus D3 yang ingin meneruskan pendidikan S1 keperawatan umumnya perlu waktu satu tahun (2 semester) untuk belajar ilmu teoritisnya dan seterusnya meneruskan ke tingkatan profesi untuk memperoleh gelar Ners. Gelar yang didapat bila ambil program sarjana yaitu S. Kep dan tambahan gelar Ns, saat telah tempuh tingkatan profesi. Untuk biaya perkuliahan tingkatan sarjana berbeda tiap lembaga. Dari sisi baju kuliah berlainan dengan pendidikan vokasi. Umumnya program S1 keperawatan diadakan oleh universitas, hingga umumnya tidak ada seragam khusus saat berkuliah (umumnya pakaian santun, rapi dan berkerah) https://perryfamilyrestaurant.com/

Profesi Ners

 

Saat sudah tempuh pendidikan S1 keperawatan, untuk memperoleh gelar Ners, seorang mahasiswa harus tempuh pendidikan profesi sepanjang lebih kurang satu tahun (2 semester). Pada pendidikan profesi ini mahasiswa dituntut lakukan praktek lapangan dengan mengaplikasikan teori yang sudah didapat sebelumnya.

Lulus D3, Mending Lanjut Kuliah atau Langsung Bekerja ?
Opsi Terbaik Buat Para Lulusan D3 Sebelum Memutuskan Lanjut S1

perryfamilyrestaurant.com – Hasil dari ngobrol-ngobrol penulis Swara Tunaiku dengan beberapa rekan alumni D3, ada banyak argumen kenapa seorang pilih kuliah diploma setelah SMA. Pertama, karena belum sempat diterima di jurusan S1 kampus favorite, hingga pada akhirnya pilih D3 ditambah hilir. Ada juga yang berasumsi alumni D3 lebih siap gunakan di dunia kerja dibanding S1.

Benar ada betulnya ingat tingkatan D3 lebih memprioritaskan praktek daripada teori, tidak sedikit perusahaan lebih menyenangi lulusannya, khususnya untuk tugas yang memprioritaskan ketrampilan lapangan. Disamping itu, saat kuliah D3 lebih singkat hingga kamu dapat semakin cepat bekerja tanpa keluarkan kebanyakan uang mengongkosi kuliah.

Setelah D3, lebih bagus berlanjut ke tingkatan S1 atau langsung kerja, ya? Untuk kamu yang hadapi masalah sama, Swara Tunaiku akan coba menguraikan informasi-informasi yang dapat kamu menjadikan bahan pemikiran.

Baca Juga : 10 Referensi Jurusan Favorit Di UGM

Meneruskan ke tingkatan S1

Kuliah D3 ialah satu langkah untuk “melonjak” ke jurusan S1 yang kamu bidik melalui program perpanjangan. Sepengetahuan saya, beberapa perguruan tinggi negeri terpenting seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan Univeritas Sebelas Maret buka program perpanjangan untuk alumni D3 yang ingin meneruskan ke S1. Selainnya PTN, beberapa PTS yang kualitasnya tidak kalah bagus buka program perpanjangan.

Untuk kamu yang ingin langsung meneruskan kuliah ke tingkatan S1, berikut sejumlah keuntungan yang kamu punyai:

  • Ilmu yang kamu peroleh saat kuliah di D3 masih fresh dalam daya ingat. Kamu juga lebih mudah menyesuaikan pada lingkungan kampus dan kuliah materi.
  • Sesudah menuntaskan program perpanjangan, kamu akan punyai akses yang bertambah luas pada beberapa pekerjaan yang memerlukan ijazah S1. Jika memang profesi mimpimu menyaratkan alumni sarjana, pilih meneruskan kuliah dahulu ialah opsi yang akurat.
  • Dengan mengenyam program D3 yang penuh praktikum ditambahkan perpanjangan untuk perdalam teori, kamu akan punyai harga jual lebih tinggi dibanding alumni D3 atau S1 saja.

Tetapi penting diingat, kompetisi kerja di tingkatan S1 itu keat. Berdasar data Tubuh Pusat Statistik, jumlah pengangguran sarjana pada tahun 2016 alami peningkatan 20% dibanding tahun sebelumnya. Sementara, angka pengangguran alumni diploma malah turun. Maknanya, alumni D3 condong lebih mudah diterima kerja. https://perryfamilyrestaurant.com/

Langsung bekerja setelah lulus D3

Memutuskan untuk bekerja setelah lulus bukan gagasan yang jelek, kok. Sama seperti yang saya singgung pada bagian awalnya, alumni D3 semakin banyak dilihat perusahaan karena punyai ketrampilan yang dapat segera diterapkan di dunia kerja.

Terus, apa pemikirannya untuk segera bekerja sesudah lulus ?

Mahasiswa D3 umumnya meng ikuti program magang. Nach, jika performamu bagus, seringkali kamu segera dikasih peluang buat menjadi pegawai di perusahaan itu, lho . Maka, peluang seperti begini seharusnya jangan disia-siakan. Dalam meniti karier, pengalaman kerja ialah modal yang terpenting. Tidak sedikit perusahaan lebih mengutamakan pengalaman dibanding teori semata. Dengan secara langsung bekerja, kamu telah mengambil start saat membuat pengalaman dibanding alumni S1.

Sekalinya bekerja, kamu masih tetap punyai peluang memburu profesi yang memerlukan tingkatan pendidikan semakin tinggi. Banyak, kok, program perpanjangan yang kuliahnya malam atau sore hari . Maka kamu dapat kuliah sekalian bekerja. Tidak perlu meminta uang pada orang tua, kan? Tetapi, alumni D3 biasanya berperanan sebagai pelaksana eksekusi lapangan saat bekerja. Jika ingin selekasnya meningkatkan profesi ke peranan managerial, pasti kamu perlu kuliah kembali.

Telah bekerja, kerap kali kamu akan terjerat dalam zone nyaman. Mengakibatkan, kamu menjadi malas untuk menuntut ilmu lebih tinggi. Umumnya, perihal ini pula yang hendak membuat perubahan profesimu terganggu. Lanjut kuliah atau langsung bekerja, ke-2 nya memiliki kekurangan dan keunggulannya masing-masing. Yang paling penting, tentukan pilihan yang paling sesuai keperluanmu. Mudah-mudahan beberapa pemikiran yang saya uraikan di atas dapat menolongmu membuat keputusan, ya!